Sebelum melanjutkan perjalanan saya menuju curug lalay yang semula palaningnya kesana dan harus berubah tujuan menuju ke Curug Omas, harus melewati dua goa bersejarah yang ada di Bandung yaitu Goa Jepang dan Goa Belanda
Di Goa Jepang ini terdapat empat lorong untuk masuk, konon katanya lorong kedua dan ketiga merupakan lorong jebakan, santai aja buat masuk kesana gratis kok, paling hanya sewa senter seharga 3000 rupiah (itung-itung ikut memberdayakan masyarakat disana) sudah bisa menikmati salah satu peningalan bersejarah yang ada di kota Bandung,
Pintu Masuk Goa Jepang |
Suasana di dalam Goa Jepang |
Goa sebanyak 15 lorong dan 2 pintu masuk setinggi 3,20 m, luas pelataran yang dipakai goa adalah 0,6 hektar dan luas seluruh goa berikut lorongnya adalah 547 meter. Selain untuk kegiatan militer, bangunan Goa ini digunakan untuk stasion radio telekomunikasi Belanda, karena stasion radio yang ada di Gunung Malabar terbuka dari udara, tidak mungkin dilindungi dan dipertahankan dari serangan udara.
Saluran/terowongan berupa jaringan goa di dalam perbukitan ini dinamakan Goa Belanda. Pada masa kemerdekaan Goa ini pernah dipakai atau dimanfaatkan sebagai gudang mesiu oleh tentara Indonesia. Goa Belanda saat ini dapat dimasuki dengan aman dan dijadikan sebagai tempat wisata yang penuh dengan nilai sejarahnya.
0 komentar:
Posting Komentar