Menuju Cililin
|
Akhirnya jadi juga pergi ke Curug Malela. Foto-fotonya cukup banyak, akan dimuat dalam tiga tulisan. Peta dan nama-nama tempat yang dilewati dapat dilihat di sini.
Waktu berangkat pagi itu langit tidak begitu cerah, berharap semoga tidak hujan di jalan. Dari Bandung, melalui jalan Nanjung seperti waktu ke Curug Jompong, lalu belok kanan di pertigaan menuju Cililin. Jalan raya membentang di antara perbukitan, ciri khas kabupaten Bandung Barat.
|
Bukit yang sudah dieksploitasi
Bukit-bukit yang masih alami
Genangan waduk Saguling, di sebelah kanan jalan sebelum Cililin
Antara Cililin-Sindangkerta, ada beberapa jembatan yang catnya sudah hilang tapi masih berdiri kokoh. Tidak ada arus sungai mengalir di bawah jembatan, hanya genangan waduk Saguling yang sampai kemari. Mungkin usianya sudah lebih dari seperempat abad, setua bendungan Saguling yang dibangun tahun 80-an.
Jembatan pertama, yang terpanjang
Pemandangan di sebelah kiri jembatan
Genangan waduk di sekitar jembatan kedua
Jembatan kedua, kusam tapi kokoh
| 
Jembatan ketiga, banyak warung ikan bakar
|
Jembatan yang paling ramai ada di daerah Sindangkerta, sekitar 40 kilometer dari Bandung. Warung ikan bakar banyak berjejer di kiri-kanan jalan, namun tidak tampak dermaga perahu seperti di Cirata.
Pemandangan sebelah kanan jalan, jaring apung di tengah waduk
Waduk Saguling di Sindangkerta (kiri), dari atas ketinggian bukit sebelum Gununghalu
